Assalamu Alaikum Wr.Wb. SELAMAT DATANG KEPADA SELURUH PEJUANG SYARI'AH & KHILAFAH ........

Jumat, 12 November 2010

HTI Sulsel Tolak Kedatangan Obama Sambil Galang Dana untuk Korban Bencana

HTI Press - Memprihatinkan, seakan tak ada kunjung habisnya, negeri Indonesia terus dirundung bencana. Belum kering duka di Wasior Papua, belum hilang derita di Mentawai, giliran Merapi meradang di bumi Jogjakarta.  Dalam kondisi seperti itu pemerintah dinilai lambat menangani para korban dan kurang siap mengantisipasi akibat dari bencana tersebut. Alih-alih meningkatkan perhatian terhadap penanganan para korban, sikap berlebihan justru ditampakkan pemerintah dalam menyambut kedatangan Obama di Indonesia. Sejumlah agenda pun telah disusun untuk mengisi dua hari kunjungan pemimpin nomor satu di  Amerika ini.  Pemerintah berharap kedatangan Barack Obama ke Indonesia akan dijadikan momentum untuk memperkuat kerja sama kedua negara yang cenderung melemah selama sepuluh tahun terakhir dengan  peluncuran model kemitraan menyeluruh.
Meskipun terkesan manis, kerjasama kemitraan komprehensif dua Negara tersebut tetap menyembunyikan potensi yang merugikan bagi bangsa ini. Untuk kesekian kalinya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I HTI Sulsel menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia. Alasan penolakan Obama karena Amerika Serikat dianggap sebagai ‘musuh’ utama umat Islam seluruh dunia. Sabtu (06/11/10) kurang lebih 5000 massa HTI Sulsel bersama Ummat melakukan aksi Simpatik dan keprihatinan, sekaligus menyampaikan seruan kepada penguasa agar menolak kedatangan obama.
“Indonesia lagi berduka, jangan tambah bencana baru dengan menerima kedatangan Obama” ucap ustadz Zulkifli selaku ketua panitia aksi tersebut. ” menerima Obama di Negara ini sama saja artinya kita mengundang bencana berupa penerimaan terhadap tipu muslihat dalam bentuk perjanjian kerjasama kemitraan menyeluruh” lanjut Zulkifli. Start dari masjid Raya Makassar ribuan massa kemudian merangsek menuju kawasa Fly Over. Sepanjang jalan silih berganti orator menyampaikan ungkapan duka yang mendalam atas bencana yang menimpa. Namun meskipun demikian, duka tersebut tidak serta merta mematikan sikap kritis umat terkait persoalan bangsa lain yang lebih serius di depan mata. Termasuk mengingatkan umat dan penguasa akan agenda terselubung dari rencana kedatang Obama di Indonesia.
” Demi kepentingan nasional, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, kami belum bisa menerima tamu untuk saat ini. Kami sangat sibuk untuk mengurus korban bencana yang sedang menimpa Negara kami . Seharusnya, kata inilah yang harus keluar dari mulut presiden SBY, bukan malah menyambutnya dengan menggelar karpet merah “ ungkap Ustadz DIrwan Abdul Jalil di sela-sela orasinya. Ungkapan ini adalah bentuk kekecewaan terhadap sikap penguasa yang bermanis muka di hadapan Obama, padahal sangat jelas, Obama dan negaranya punya niatan jahat terhadap Negara ini.
Di penghujung acara, Ketua DPD I HTI Sulsel Ustadz Shabran Mujahidin tampil membacakan pernyataan sikap terkait aksi Tolak Obama Presiden Negara Penjajah.
Sebagai bentuk keprihatinan atas bencana yang sedang menimpa, aksi juga di isi dengan pembacaan do’a bersama untuk para korban, sekaligus melakukan penggalangan dana yang akan disalurkan melalui Posko Tanggap Musibah yang didirikan oleh HTI di daerah bencana.
Sehari sebelumnya, (Jum’at; 05/11/10) puluhan Syabab HTI  yang bertindak selaku khatib Jum’at juga membawakan tema materi khutbah seragam terkait bencana dan kedatangan Obama di Indonesia. Dengan demikian, berharap masyarakat akan tersadarkan, dan makar penguasa yang berkolaborasi dengan pemimpin Negara penjajah ini dapat di cegah dan akhirnya menghindarkan ummat dari datangnya bencana baru yakni terperosoknya ummat dalam kubangan lumpur kapitalisme yang kian mencengkram. [ ] Aulia Yahya, Lajnah I’lamiyah DPD I HTI SULSEL

HTI Sulsel Tolak Kedatangan Obama Sambil Galang Dana untuk Korban Bencana

HTI Press - Memprihatinkan, seakan tak ada kunjung habisnya, negeri Indonesia terus dirundung bencana. Belum kering duka di Wasior Papua, belum hilang derita di Mentawai, giliran Merapi meradang di bumi Jogjakarta.  Dalam kondisi seperti itu pemerintah dinilai lambat menangani para korban dan kurang siap mengantisipasi akibat dari bencana tersebut. Alih-alih meningkatkan perhatian terhadap penanganan para korban, sikap berlebihan justru ditampakkan pemerintah dalam menyambut kedatangan Obama di Indonesia. Sejumlah agenda pun telah disusun untuk mengisi dua hari kunjungan pemimpin nomor satu di  Amerika ini.  Pemerintah berharap kedatangan Barack Obama ke Indonesia akan dijadikan momentum untuk memperkuat kerja sama kedua negara yang cenderung melemah selama sepuluh tahun terakhir dengan  peluncuran model kemitraan menyeluruh.
Meskipun terkesan manis, kerjasama kemitraan komprehensif dua Negara tersebut tetap menyembunyikan potensi yang merugikan bagi bangsa ini. Untuk kesekian kalinya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I HTI Sulsel menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia. Alasan penolakan Obama karena Amerika Serikat dianggap sebagai ‘musuh’ utama umat Islam seluruh dunia. Sabtu (06/11/10) kurang lebih 5000 massa HTI Sulsel bersama Ummat melakukan aksi Simpatik dan keprihatinan, sekaligus menyampaikan seruan kepada penguasa agar menolak kedatangan obama.
“Indonesia lagi berduka, jangan tambah bencana baru dengan menerima kedatangan Obama” ucap ustadz Zulkifli selaku ketua panitia aksi tersebut. ” menerima Obama di Negara ini sama saja artinya kita mengundang bencana berupa penerimaan terhadap tipu muslihat dalam bentuk perjanjian kerjasama kemitraan menyeluruh” lanjut Zulkifli. Start dari masjid Raya Makassar ribuan massa kemudian merangsek menuju kawasa Fly Over. Sepanjang jalan silih berganti orator menyampaikan ungkapan duka yang mendalam atas bencana yang menimpa. Namun meskipun demikian, duka tersebut tidak serta merta mematikan sikap kritis umat terkait persoalan bangsa lain yang lebih serius di depan mata. Termasuk mengingatkan umat dan penguasa akan agenda terselubung dari rencana kedatang Obama di Indonesia.
” Demi kepentingan nasional, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, kami belum bisa menerima tamu untuk saat ini. Kami sangat sibuk untuk mengurus korban bencana yang sedang menimpa Negara kami . Seharusnya, kata inilah yang harus keluar dari mulut presiden SBY, bukan malah menyambutnya dengan menggelar karpet merah “ ungkap Ustadz DIrwan Abdul Jalil di sela-sela orasinya. Ungkapan ini adalah bentuk kekecewaan terhadap sikap penguasa yang bermanis muka di hadapan Obama, padahal sangat jelas, Obama dan negaranya punya niatan jahat terhadap Negara ini.
Di penghujung acara, Ketua DPD I HTI Sulsel Ustadz Shabran Mujahidin tampil membacakan pernyataan sikap terkait aksi Tolak Obama Presiden Negara Penjajah.
Sebagai bentuk keprihatinan atas bencana yang sedang menimpa, aksi juga di isi dengan pembacaan do’a bersama untuk para korban, sekaligus melakukan penggalangan dana yang akan disalurkan melalui Posko Tanggap Musibah yang didirikan oleh HTI di daerah bencana.
Sehari sebelumnya, (Jum’at; 05/11/10) puluhan Syabab HTI  yang bertindak selaku khatib Jum’at juga membawakan tema materi khutbah seragam terkait bencana dan kedatangan Obama di Indonesia. Dengan demikian, berharap masyarakat akan tersadarkan, dan makar penguasa yang berkolaborasi dengan pemimpin Negara penjajah ini dapat di cegah dan akhirnya menghindarkan ummat dari datangnya bencana baru yakni terperosoknya ummat dalam kubangan lumpur kapitalisme yang kian mencengkram. [ ] Aulia Yahya, Lajnah I’lamiyah DPD I HTI SULSEL

HTI Sulsel Tolak Kedatangan Obama Sambil Galang Dana untuk Korban Bencana

HTI Press - Memprihatinkan, seakan tak ada kunjung habisnya, negeri Indonesia terus dirundung bencana. Belum kering duka di Wasior Papua, belum hilang derita di Mentawai, giliran Merapi meradang di bumi Jogjakarta.  Dalam kondisi seperti itu pemerintah dinilai lambat menangani para korban dan kurang siap mengantisipasi akibat dari bencana tersebut. Alih-alih meningkatkan perhatian terhadap penanganan para korban, sikap berlebihan justru ditampakkan pemerintah dalam menyambut kedatangan Obama di Indonesia. Sejumlah agenda pun telah disusun untuk mengisi dua hari kunjungan pemimpin nomor satu di  Amerika ini.  Pemerintah berharap kedatangan Barack Obama ke Indonesia akan dijadikan momentum untuk memperkuat kerja sama kedua negara yang cenderung melemah selama sepuluh tahun terakhir dengan  peluncuran model kemitraan menyeluruh.
Meskipun terkesan manis, kerjasama kemitraan komprehensif dua Negara tersebut tetap menyembunyikan potensi yang merugikan bagi bangsa ini. Untuk kesekian kalinya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I HTI Sulsel menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia. Alasan penolakan Obama karena Amerika Serikat dianggap sebagai ‘musuh’ utama umat Islam seluruh dunia. Sabtu (06/11/10) kurang lebih 5000 massa HTI Sulsel bersama Ummat melakukan aksi Simpatik dan keprihatinan, sekaligus menyampaikan seruan kepada penguasa agar menolak kedatangan obama.
“Indonesia lagi berduka, jangan tambah bencana baru dengan menerima kedatangan Obama” ucap ustadz Zulkifli selaku ketua panitia aksi tersebut. ” menerima Obama di Negara ini sama saja artinya kita mengundang bencana berupa penerimaan terhadap tipu muslihat dalam bentuk perjanjian kerjasama kemitraan menyeluruh” lanjut Zulkifli. Start dari masjid Raya Makassar ribuan massa kemudian merangsek menuju kawasa Fly Over. Sepanjang jalan silih berganti orator menyampaikan ungkapan duka yang mendalam atas bencana yang menimpa. Namun meskipun demikian, duka tersebut tidak serta merta mematikan sikap kritis umat terkait persoalan bangsa lain yang lebih serius di depan mata. Termasuk mengingatkan umat dan penguasa akan agenda terselubung dari rencana kedatang Obama di Indonesia.
” Demi kepentingan nasional, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, kami belum bisa menerima tamu untuk saat ini. Kami sangat sibuk untuk mengurus korban bencana yang sedang menimpa Negara kami . Seharusnya, kata inilah yang harus keluar dari mulut presiden SBY, bukan malah menyambutnya dengan menggelar karpet merah “ ungkap Ustadz DIrwan Abdul Jalil di sela-sela orasinya. Ungkapan ini adalah bentuk kekecewaan terhadap sikap penguasa yang bermanis muka di hadapan Obama, padahal sangat jelas, Obama dan negaranya punya niatan jahat terhadap Negara ini.
Di penghujung acara, Ketua DPD I HTI Sulsel Ustadz Shabran Mujahidin tampil membacakan pernyataan sikap terkait aksi Tolak Obama Presiden Negara Penjajah.
Sebagai bentuk keprihatinan atas bencana yang sedang menimpa, aksi juga di isi dengan pembacaan do’a bersama untuk para korban, sekaligus melakukan penggalangan dana yang akan disalurkan melalui Posko Tanggap Musibah yang didirikan oleh HTI di daerah bencana.
Sehari sebelumnya, (Jum’at; 05/11/10) puluhan Syabab HTI  yang bertindak selaku khatib Jum’at juga membawakan tema materi khutbah seragam terkait bencana dan kedatangan Obama di Indonesia. Dengan demikian, berharap masyarakat akan tersadarkan, dan makar penguasa yang berkolaborasi dengan pemimpin Negara penjajah ini dapat di cegah dan akhirnya menghindarkan ummat dari datangnya bencana baru yakni terperosoknya ummat dalam kubangan lumpur kapitalisme yang kian mencengkram. [ ] Aulia Yahya, Lajnah I’lamiyah DPD I HTI SULSEL

HTI Sulsel Tolak Kedatangan Obama Sambil Galang Dana untuk Korban Bencana

HTI Press - Memprihatinkan, seakan tak ada kunjung habisnya, negeri Indonesia terus dirundung bencana. Belum kering duka di Wasior Papua, belum hilang derita di Mentawai, giliran Merapi meradang di bumi Jogjakarta.  Dalam kondisi seperti itu pemerintah dinilai lambat menangani para korban dan kurang siap mengantisipasi akibat dari bencana tersebut. Alih-alih meningkatkan perhatian terhadap penanganan para korban, sikap berlebihan justru ditampakkan pemerintah dalam menyambut kedatangan Obama di Indonesia. Sejumlah agenda pun telah disusun untuk mengisi dua hari kunjungan pemimpin nomor satu di  Amerika ini.  Pemerintah berharap kedatangan Barack Obama ke Indonesia akan dijadikan momentum untuk memperkuat kerja sama kedua negara yang cenderung melemah selama sepuluh tahun terakhir dengan  peluncuran model kemitraan menyeluruh.
Meskipun terkesan manis, kerjasama kemitraan komprehensif dua Negara tersebut tetap menyembunyikan potensi yang merugikan bagi bangsa ini. Untuk kesekian kalinya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I HTI Sulsel menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia. Alasan penolakan Obama karena Amerika Serikat dianggap sebagai ‘musuh’ utama umat Islam seluruh dunia. Sabtu (06/11/10) kurang lebih 5000 massa HTI Sulsel bersama Ummat melakukan aksi Simpatik dan keprihatinan, sekaligus menyampaikan seruan kepada penguasa agar menolak kedatangan obama.
“Indonesia lagi berduka, jangan tambah bencana baru dengan menerima kedatangan Obama” ucap ustadz Zulkifli selaku ketua panitia aksi tersebut. ” menerima Obama di Negara ini sama saja artinya kita mengundang bencana berupa penerimaan terhadap tipu muslihat dalam bentuk perjanjian kerjasama kemitraan menyeluruh” lanjut Zulkifli. Start dari masjid Raya Makassar ribuan massa kemudian merangsek menuju kawasa Fly Over. Sepanjang jalan silih berganti orator menyampaikan ungkapan duka yang mendalam atas bencana yang menimpa. Namun meskipun demikian, duka tersebut tidak serta merta mematikan sikap kritis umat terkait persoalan bangsa lain yang lebih serius di depan mata. Termasuk mengingatkan umat dan penguasa akan agenda terselubung dari rencana kedatang Obama di Indonesia.
” Demi kepentingan nasional, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, kami belum bisa menerima tamu untuk saat ini. Kami sangat sibuk untuk mengurus korban bencana yang sedang menimpa Negara kami . Seharusnya, kata inilah yang harus keluar dari mulut presiden SBY, bukan malah menyambutnya dengan menggelar karpet merah “ ungkap Ustadz DIrwan Abdul Jalil di sela-sela orasinya. Ungkapan ini adalah bentuk kekecewaan terhadap sikap penguasa yang bermanis muka di hadapan Obama, padahal sangat jelas, Obama dan negaranya punya niatan jahat terhadap Negara ini.
Di penghujung acara, Ketua DPD I HTI Sulsel Ustadz Shabran Mujahidin tampil membacakan pernyataan sikap terkait aksi Tolak Obama Presiden Negara Penjajah.
Sebagai bentuk keprihatinan atas bencana yang sedang menimpa, aksi juga di isi dengan pembacaan do’a bersama untuk para korban, sekaligus melakukan penggalangan dana yang akan disalurkan melalui Posko Tanggap Musibah yang didirikan oleh HTI di daerah bencana.
Sehari sebelumnya, (Jum’at; 05/11/10) puluhan Syabab HTI  yang bertindak selaku khatib Jum’at juga membawakan tema materi khutbah seragam terkait bencana dan kedatangan Obama di Indonesia. Dengan demikian, berharap masyarakat akan tersadarkan, dan makar penguasa yang berkolaborasi dengan pemimpin Negara penjajah ini dapat di cegah dan akhirnya menghindarkan ummat dari datangnya bencana baru yakni terperosoknya ummat dalam kubangan lumpur kapitalisme yang kian mencengkram. [ ] Aulia Yahya, Lajnah I’lamiyah DPD I HTI SULSEL

Pejuang Syari'ah & Khilafah