Assalamu Alaikum Wr.Wb. SELAMAT DATANG KEPADA SELURUH PEJUANG SYARI'AH & KHILAFAH ........

Rabu, 24 November 2010

Berbagai Kebohongan dan Racun Obama Disebarkan Ditengah Orang-Orang Yang Telah Terkooptasi Oleh Kultur Amerika!

Kebanyakan anak-anak umat ini di seluruh penjuru negeri Indonesia, yang direpresentasikan para ulama, dosen dan intelektual, menolak kunjungan Obama dengan melakukan berbagai pertemuan. Sejumlah aksi massa besar juga digelar di berbagai kota mulai dari timur hingga barat Indonesia memprotes kunjungan Obama . Namun sekelompok antek Amerika telah menyambut kunjungan Obama, yang dipimpin oleh presiden. Stasiun-stasiun televisi yang ada di bawah penguasa dan berjalan dibelakangnya, menyiarkan berita kunjungan itu secara massif. Dan pada saat yang sama stasiun-stasiun televisi itu diam membisu tidak menyiarkan berbagai pertemuan dan aksi massa besar yang memprotes kunjungan Obama. Mereka juga menutup-nutupi berita penolakan dan protes yang dilakukan oleh berbagai kelompok massa yang mukhlis dari kebanyakan umat di Indonesia!! Lalu stasiun-stasiun televisi itu mengulang-ulang pidato Obama di depan mereka yang telah terkooptasi oleh kultur Amerika, diselenggarakan di Universitas Indonesia 10 November 2010 M yang lalu.
Amerika melalui antek-anteknya di media massa berupaya mempromosikan kepada masyarakat berbagai kebohongan dan racun yang disebarkan Obama itu.
Seperti kebiasaan presiden Amerika di dalam berbagai pidatonya, di depan orang-orang yang telah terkooptasi oleh kultur Amerika, Obama mengulang-ulang ucapannya tentang demokrasi, hak-hak asasi manusia, pluralisme dan pasar bebas … Ia berupaya mengemasnya dengan cara-cara dan hiasan berpengaruh, memikat dan menipu, tentang masa kecilnya di Indonesia dan pujiannya terhadap pembangunan di Indonesia! Begitulah, Obama memalingkan para pendengar, meski hanya sebentar, dari racun-racun mematikan yang dituangkannya ke Indonesia melalui kunjungannya itu!
Adapun demokrasi yang didengung-dengungkannya, maka itu bukanlah sebatas pemilihan penguasa oleh rakyat sebagaimana yang mereka tonjolkan kepada masyarakat. Dalam masalah pemilihan penguasa oleh rakyat itu, Islam justru lebih dahulu dibanding demokrasi. Akan tetapi, demokrasi pada hakikatnya adalah menjadikan hak membuat hukum dan legislasi hukum menjadi milik manusia, bukan milik Tuhannya manusia. Oleh karena itu, dari sisi ini demokrasi merupakan ide kufur. Allah SWT telah menjadikan penetapan hukum dan legislasi hukum semata jadi milik-Nya. Allah SWT berfirman:
إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ
Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. (QS al-An’am [6]: 57)
Adapun ide Hak Asasi Manusia (HAM) yang dibangun diatas liberalisme merupakan racun yang mematikan! Itu hanyalah hak orang-orang yang melanggar kehormatan Islam. Itu adalah hak orang yang murtad dari Islam yang berani berlaku lancang terhadap al-Quran al-Karim dan Rasul saw. HAM itu adalah hak-hak para pelaku kemaksiyatan homoseksual dan pornografi … Adapun jika masalahnya terkait dengan keterikatan seorang muslim terhadap agamanya, memakai kerudung atau niqab (cadar) oleh muslimah, atau bangunan menara masjid, … maka hak-hak itu ditolak dan diperangi dengan keras!
Sedangkan pluralisme maka itu bukanlah konsep bahwa kaum minoritas agama atau etnis (suku) hidup di bawah Islam di Indonesia yang muslim. Akan tetapi, pluralisme itu adalah menjadikan minoritas keagamaan menghalangi penerapan Islam di Indonesia yang telah diwajibkan oleh Allah SWT dengan dalih kebebasan beragama dan bahwa agama-agama itu setara dalam hal kebenaran selama mengimani ide Ketuhanan sebagaimana yang dikatakan oleh Obama! Sesungguhnya secara politik dengan dalih pluralisme itu, mereka menginginkan kaum minoritas tersebut bisa menghalangi penerapan hukum-hukum syariah. Padahal penerapan hukum-hukum syariah itu adalah wajib bagi kaum muslim secara sekaligus di bawah Daulah Khilafah. Di situlah terdapat kebangkitan yang sahih dan pembebasan mereka dari penjajahan. Di bawah Daulah Khilafah lah kemuliaan umat Islam . Di dalamnya terdapat perlindungan terhadap hak-hak minoritas agama untuk menunaikan ibadah mereka dan perlindungan kehidupan mereka dari kezaliman dan penindasan.
Wahai Kaum Muslim, Wahai Orang-Orang Yang Berakal
Inilah racun-racun Obama. Sedangkan kebohongan-kebohongannya maka hal itu jelas di dalam pidatonya itu. Ia mengatakan: “Amerika Serikat berjanji untuk bekerja demi kemajuan umat manusia”. Semua orang baik jauh maupun dekat mengetahui apa yang dilakukan oleh Amerika adalah demi para pemilik modal, yaitu para kapitalis, bukan demi kepentingan umat manusia! AS menghancurkan kemanusiaan melalui pembunuhan dan perampokan kekayaan umat manusia . Tidak ada perbedaan antara Obama dan presiden Amerika lainnya. Dia berjalan di atas sistem yang sama. Negara penjajah ini terus saja membunuhi kaum muslim di Irak, Afganistan dan Pakistan, dan terus saja merampok kekayaan negeri-negeri dunia termasuk Indonesia dan membiarkan penduduknya dalam kemiskinan dan kekurangan . Seperti yang terjadi di Papua, Aceh, Riau, Cepu, Natuna dan lainnya.
Dalam pembicaraannya tentang hubungan Amerika dengan Islam, Obama mengatakan bahwa AS tidak memerangi Islam, melainkan memerangi al-Qaeda yang disebutnya sebagai teroris. Akan tetapi, masalahnya adalah kepentingan Amerika. Siapa saja yang tidak sejalan dengan kepentingan Amerika, atau yang mengkritik politik imperialistik negara itu , maka akan dicap al-Qaeda atau memiliki hubungan dengan al-Qaeda. Berdasarkan sebutan itu, Amerika memiliki hak untuk membunuhnya, dengan alasan memerangi teroris!
Hal itu tampak jelas di dalam pidato Obama yang menyatakan bangsa Amerika menghadapi ancaman bahaya terorisme. Akan tetapi apa yang dilakukan oleh militer Amerika dalam bentuk pembunuhan dan penumpahan darah ratusan ribu muslim tak berdosa, semua itu tidak disebut terorisme! Demikian juga, aksi-aksi terorisme yang dilakukan oleh entitas Yahudi yang menduduki Palestina, tidak disebutnya sebagai terorisme! Maka dalam pandangan Obama, bangsa Amerika perlu dilindungi darahnya, sementara kaum muslim boleh ditumpahkan darahnya dan dianggap sebagai seburuk-buruk hewan?!
Kemudian terkait Afganistan, Obama mengatakan ungkapan-ungkapan penyesatan. Ia mengatakan bahwa Amerika dan negara-negara sekutu bekerja untuk “membangun pemerintahan Afganistan dan masa depannya …”. “Dan bahwa Amerika bekerja agar tidak ada tempat yang aman bagi ekstremis dan pelaku kekerasan …”. Begitulah, Obama menggunakan ungkapan-ungkapan penyesatan untuk memalingkan pikiran dari kebenaran! Apakah Amerika dan negara-negara sekutu bekerja membangun Afganistan dan masa depannya, ataukah militer Amerika dan sekutu melancarkan perang brutal di Afganistan?!
Obama sejak memegang tampuk pemerintahan pada Januari 2009 lalu, telah menambah jumlah militer Amerika di Afganistan hingga mencapai 150 ribu personel saat ini! Kemudian, Obama di dalam pidatonya menyembunyikan kepentingan ekonomi Amerika di Afganistan. Sebuah negeri islam kekayaan alamnya berlimpah dan memiliki posisi strategis. Sebaliknya, Obama berbicara tentang pembangunan Afganistan dan perang terhadap para ekstremis dan pelaku kekerasan! Pertanyaannya adalah: jika kaum mujahidin yang membela negeri mereka melawan negara-negara penjajah yang menduduki negeri mereka, disebut “ekstremis pelaku kekerasan”, lalu apa sebutan bagi militer NATO yang menembakkan berton-ton artileri, rudal, dan bahan-bahan kimia mematikan terhadap kaum muslim di Afganistan?!
Terakhir, apa yang ada di dalam pidato Obama tidak lain hanyalah kebohongan-kebohongan yang jelas, kedustaan yang telanjang dan kerancuan yang gamblang seperti menyatakan tidak ingin memerangi kaum muslim dan ia akan menarik militer Amerika dari Irak (tahun 2011). Sementara Obama mengirim 30 ribu tentara ke Afganistan , jelas ini merupakan kerancuan yang gamblang.
Sedangkan tentang Irak, maka kebohongannya juga tampak jelas. Kementerian luar negeri AS mengumumkan pengiriman 7000 kombatan ke Irak yang berasal dari tentara bayaran dibawah kontraktor keamanan yang sudah diketahui kekejiannya (Blackwater )… The Guardian (15/8/2010) memberitakan penarikan militer pendudukan dari Irak hanyalah propaganda untuk memperbaiki citra Obama dari Bush Jr. pendahulunya. Amerika menginginkan Irak menjadi sebuah pangkalan militer tetap bagi AS sebagaimana yang ada di Korea Selatan. Hal itu untuk menempatkan ribuan tentarnya di pangkalan-pangkalan tetap di Irak. Demikian juga Kenneth M. Pollack menyatakan di Washington Post (22/8/2010) klaim Amerika akan menarik militernya dari Irak tidak lain hanyalah kebohongan semata (mitos). Ia menambahkan di Irak sekarang masih terdapat 50 ribu kombatan orang Amerika , akan tetapi dengan nama lain!
Wahai Kaum Muslim, Wahai Orang-Orang Yang Berakal
Telah tampak jelas bahwa Obama ingin memperbaiki citranya dengan ucapan-ucapan yang menipu, seperti yang diulang-ulangnya tentang upayanya mewujudkan perdamaian di Palestina yang jauh lebih banyak dibanding pendahulunya. Di dalam pidatonya, ia menyebutkan dorongannya bagi perdamaian di Palestina untuk merealisasi rencana dua negara (two states solution) . Ia menyebutkan hal itu sebagai bentuk perhatiannya terhadap terwujudnya negara bagi orang-orang Palestina yang hidup berdampingan dengan negara (Israel). Ia katakana hal itu untuk kemaslahatan orang-orang Palestina! Semua itu adalah bagian dari penyesatan dan tipudaya. Apa yang disodorkan Obama itu, yang pertama dan terakhir, adalah untuk kepentingan Yahudi dengan menjadikan para penguasa di negeri-negeri kaum muslim, baik arab maupun non arab, mengakui pendudukan Yahudi atas sebagian besar Palestina dan menjadikannya negara yang paling kuat persenjataannya di kawasan dengan kompensasi negara semu yang kecil di sebagian dari tanah Palestina yang tak mengakar, terlucuti persenjataannya, dan tanpa kedaulatan penuh terhadap batas-batas wilayahnya, udaranya, transportasi dan komunikasinya, bahkan hingga terhadap keamanannya … Itulah yang selalu dinyatakan oleh entitas Yahudi baik pagi maupun sore! Pernyataan Obama seputar dukungan kepada negara Yahudi adalah jelas. Obama menyatakan dalam hal itu “bahwa dukungan Amerika kepada negara Yahudi adalah doktrin tetap Amerika yang tidak berubah”. Demikian juga Amerika menjual 20 buah pesawat F-35 ke negara Yahudi itu. Dan Obama dalam kampanye pemilu presiden telah mengumumkan bantuan finansial untuk entitas Yahudi yang mencapai 30 miliar dolar Amerika untuk 10 tahun.
Begitulah, wahai kaum Muslim. Pidato Obama penuh dengan racun dan kebohongan. Tepuk tangan dari antek-antek yang telah terkooptasi dan terpedaya tidak akan mengurangi bahayanya … Orang-orang itu menjual agama mereka dengan sekerat dunia yang sedikit, bahkan hingga tanpa sekerat pun dari dunia … Maka wahai kaum muslim, berhati-hatilah dan waspadalah dari racun-racun tersebut sebelum terlambat!
Hizbut Tahrir Indonesia
10 Dzul Hijjah 1431/16 November 2010 M

Nasib Tragis Sumiati, Bukan Cerminan Syariah Islam !

Nasib Sumiati sungguh sangat menyedihkan. TKI asal Nusa Tenggara Barat ini disiksa oleh majikannya di Arab Saudi. Hampir semua bagian tubuh, wajah, dan kedua kakinya mengalami luka-luka.Media massa setempat memberitakan bahwa Sumiati mengalami luka bakar di beberapa titik, kedua kaki nyaris lumpuh, kulit tubuh dan kepala terkelupas, tulang jari tengah tangan retak, dan alis mata rusak. Yang paling mengenaskan adalah bagian atas bibirnya dipotong. Pemerintah Indonesia menyebut perbuatan majikan Sumiati sangatlah tidak berperikemanusiaan. Kemlu telah memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia di Jakarta, Abdulrahman Mohammad Amen Al Khayyat. Dalam pertemuan itu, Pemerintah Indonesia melalui Kemlu mendesak Pemerintah Arab Saudi untuk membawa pelaku ke pengadilan.
Bukan pertama kali, tenaga kerja Indonesia mengalami hal yang menyedihkan di luar negeri.Bentuk nya bermacam-macam, ada yang ditipu, tidak dibayar oleh majikan, sampai disika. Dan ini bukan hanya terjadi di Arab Saudi. Kejadian yang mirip pernah menimpa tenaga kerja wanita di Malaysia, Singapura, Amerika dan beberapa tempat lainnya.
Berkaitan dengan ini ada tiga point penting yang perlu kita sampaikan. Point pertama, kita perlu tegaskan, kejadian yang menimpa Sumiata jelas-jelas bertentangan dengan Islam dan tidak ada hubungannya dengan Islam, meskipun pelakunya adalah warga Saudi Arabia. Hal ini perlu kita tegaskan, mengingat tidak sedikit mereka mengidap islamophopia menjadikan penyiksaan terhadap TKI sebagai kampanye murahan menyerang Islam dan syariah Islam. Apa lagi kalau terjadi di Saudi Arabia.
Saudi Arabia bukanlah representasi dari negara yang menerapkan syariah Islam yang utuh. Meskipun dalam beberapa aspek negara itu memang menerapkan syariah Islam. Sistem kerajaan yang diadopsi oleh negara itu bertentangan dengan sistem Islam yang berbentuk Khilafah. Dimana pemimpin (Kholifah) bukanlah berdasarkan keturunan , tapi dipilih oleh rakyat dengan ikhtiar (pilihan) dan ridho (kerelaan) rakyat.
Negara Saudi juga dikenal merupaka negara yang tunduk kepada Barat. Sistem ekonominya juga banyak mengadopsi kapitalisme seperti membolehkan perusahaan asing menguasai tambang-tambang minyak yang sesungguhnya merupakan milik rakyat (al milkiyah al amah) . Bukan hanya itu, penerapan hukum di Saudi juga seringkali diskriminatif, tidak menyentuh pangeran-pengeran Saudi atau keluarga kerajaan inti yang dikenal senang hidup bermewah-mewahan.
Point Kedua , apa yang menimpa Sumiati tidak ada hubungannya dengan gender (jenis kelamin). Tindakan majikannya adalah criminal yang wajib diberikan sanksi tanpa melihat jenis kelaminnya. Syariat Islam dengan tegas melarang segela bentuk penyiksaan seperti itu tanpa melihat jenis kelamin pelaku atau korbannya , baik laki-laki atau perempuan .
Bagi yang membunuh secara sengaja akan dikenakan sanksi qishos berupa hukuman mati. Kecuali keluarga korban memaafkan , pelaku dibebaskan setelah membayar diyat senilai 100 ekor unta yang 40 ekor diantaranya adalah unta hamil, yakni sanksi yang diberatkan (mughallazhah) atau dengan 1000 dinar emas ( 1 dinar 4,25 gr emas).
Adapun penyerangangan terhadap anggota tubuh akan dikenakan diyat . Dalam kitab Nidzom al Uqubat (sistem Sanksi) , dijelaskan secara rinci sanksinya. Penyerangan terhadap dua biji mata dihukum dengan diyat (100 ekor unta), kalau 1 biji mata setengah diyat (50 ekor unta). Penyerangan terhadap dua buah telinga dikenakan diyat penuh (100 ekor unta). Jika dua buah bibir dipotong atau hilang atau terjadi pelumpuhan , maka dikenakan diyat penuh (100 ekor unta). Sementara diyat setiap gigi adalah 5 ekor unta.
Point yang ketiga, tragedi Sumiati juga cerminan dari kegagalan sistem Kapitalisme yag diadosi oleh Indonesia untuk mensejahtrakan rakyatnya. Kalau ada pilihan lain, tentu Suamiti lebih ingin dekat bersama keluarganya. Tapi kemiskinan telah memaksa Sumiati dan ribuan wanita lainnya untuk bekerja di luar negeri meninggalkan suami, anak, atau keluarga. Dalam Islam kewajiban mencari nafkah ada di tangan suami, sementara wanita fungsi utama sebagai ummun wa rabbatul bait (ibu dan pengatur rumah tangga). Namun kondisi ekonomi yang sulit akibat sistem kapitalisme memaksa Sumiati harus bekerja.
Syariat Islam adalah agama yang memuliakan wanita. Begitu pentingnya memperhatikan wanita ini, secara khusus Rosulullah SAW mengingatkan umatnya pada khutbah perpisahan Rosulullah di Arafah dengan berpidato : Takutlah kepada Allah dalam bersikap kepada kaum wanita, karena kamu telah mengambil mereka (menjadi isteri ) dengan amanah Allah dan kehormatan mereka telah dihalalkan bagi kamu sekalian dengan nama Allah.Sesungguhnya kamu mempunyai kewajiban terhadap isteri-isteri kamu dan isteri kamu mempunyai kewajiban terhadap diri kamu.
Rosulullah juga menyatakan orang mukmin yang sempurna adalah yang memuliakan wanita. Dari Abu Hurairah ra ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik diantara mereka akhlaqnya, dan yang paling baik diantara kamu sekalian adalah orang yang paling baik terhadap istri mereka.

Pejuang Syari'ah & Khilafah